Header Ads

ads header

Breaking News

KB. 1. LETAK, LUAS, BATAS DAN KARAKTERISTIK WILAYAH INDONESIA [ Geografi XI,Bahan Ajar, Semester Ganjil ]

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

LETAK, LUAS, BATAS DAN KARAKTERISTIK WILAYAH INDONESIA

Gambar 1. Potensi Kemaritiman Indonesia 

1.      Letak, Luas, dan Batas Indonesia

a.      Astronomis Indonesia beserta Dampaknya

Letak Astronomis adalah letak suatu wilayah yang ditentukan berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Berdasarkan koordinatnya, letak astronomis Indonesia berada pada 6° Lintang Utara (LU) - 11°Lintang Selatan (LS) dan 95°Bujur Timur (BT) - 141° Bujur Timur (BT). Coba kalian perhatikan gambar berikut!

Gambar 2. Letak Astronomis Indonesia 

Gambar 3. Curah hujan di Indonesia 

Gambar 4. Pembagian Zona waktu di Indonesia 

Dengan letak astronomis yang berada di lintang rendah yaitu sekitar 6° LU - 11°LS maka dampak yang tejadi di Indonesia adalah terhadap iklim:

Memiliki Iklim Tropis, yang disebabkan oleh intensitas penyinaran matahari yang stabil selama rata-rata 12 jam per hari sepanjang tahun.

Rata-rata curah hujan tahunan yang tinggi berkisar antara 2.000-3.000 mm / tahun (meskipun tidak selalu sama).

Memiliki sebaran hutan hujan tropis yang sangat luas dengan luas sekitar 109 Juta Hektar (Walhi, 2003). Indonesia berada di bawah Brasil dan Kongo dalam kepemilikan hutan hujan tropis terluas di dunia. Hutan hujan tropis menjadi bagian penting dalam menjaga kondisi iklim dunia sehingga disebut paru-paru dunia dan juga menjadi habitat dari puluhan ribu spesies flora dan fauna yang sangat beragam di dalamnya. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut

Sedangkan dampak letak astronomis Indonesia berdasarkan garis bujur antara 95°BT  - 141° BT menjadikan Indonesia memiliki 3 (tiga) zona waktu, yaitu sebagai berikut. Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7 Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Timur (WIT) GMT +9.

b.      Letak Geografis Indonesia beserta Dampaknya

Secara umum, wilayah Indonesia berada di antara daratan benua Asia dan daratan benua Australia, juga berada di antara perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera tersebut membuat Indonesia adalah salah satu negara dengan posisi paling strategis di dunia. Indonesia memiliki keuntungan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya, diantaranya sebagai berikut:

Aspek Ekonomi, Indonesia berada di persilangan kegiatan ekonomi dunia. Negara- negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Cina dan Taiwan

Aspek Sosial, bangsa Indonesia berinteraksi dengan berbagai bangsa di dunia, seperti bangsa-bangsa di Asia dan Australia.

Aspek Budaya, Indonesia mendapatkan pengaruh budaya dari budaya bangsa di sekitarnya, sehingga interaksi dari warga lokal dengan warga asing yang akhirnya membentuk percampuran budaya dalam bentuk asimilasi bahkan akulturasi budaya. 

c.       Luas Wilayah Indonesia

Secara geografis lndonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, luas perairannya yang terdiri dari laut territorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas lebih kurang 2,7 juta kilometer persegi atau sekitar 7O % dari luas wilayah NKRI, sedangkan daratan seluas kurang lebih 1,9 juta kilometer persegi. Di samping itu Zona Ekonomi Eksklusif lndonesia (ZEEI) seluas 3,1 kilometer persegi menambah luas wilayah laut yurisdiksi nasional lndonesia menjadi 5,8 juta kilometer persegi Batas Hukum / Politik  Treaty Of London (Traktat London, 1824), kesepakatan antara Belanda dan Kerajaan Inggris, dalam membagi wilayah kekuasaan.

Gambar 5. Wilayah Daratan, Perairan Indonesia

Keputusan Peradilan Arbitrage di Den Haag tahun 1928, menentukan batas wilayah Indonesia dengan Filipina.

Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritimr Kringen Ordonantie), pembagian wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut Pedalaman.

Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957, tentang lebar wilayah laut territorial dinyatakan 12 mil. Deklarasi Djuanda merupakan pernyataan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia, menyatu menjadi satu kesatuan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi jenis batas laut berdasarkan batas laut Territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE.

Penerapan Batas Hukum / Politik Indonesia dengan negara lain Batas Teritorial Daratan, wilayah Indonesia berbatasan di darat dengan beberapa negara yaitu Malaysia (di pulau Kalimantan), Timor Leste (di pulau Timor) dan Papua Nugini (di pulau Papua). Batas darat antar negara biasanya ditandai dengan adanya patok-patok dan demarkasi antara Indonesia dengan negara lainnya. 

Batas Teritorial Lautan, terdiri atas:

Laut Teritorial, merupakan garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar (garis pantai terluar) ke arah laut lepas.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), merupakan jalur zona laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka yang diukur dari garis dasar. Di dalam zona ini, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya laut di dalamnya.

Landas Kontinen, merupakan dasar laut yang secara geologis ataupun morfologi merupakan lanjutan dari suatu kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 130-200 meter. Indonesia terletak di dua buah landasan kontinen, yakni landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.

Batas Teritorial Udara

Gambar 6. Perbatasan Laut Indonesia

Batas wilayah udara Horizontal, batas wilayah yang sesuai dengan batas wilayah daratan negara tersebut, kecuali negara berpantai memiliki batas udara sejauh 12 mil.

Batas wilayah udara Vertikal, batas wilayah udara vertikal hingga saat ini masih menjadi perdebatan karena adanya perbedaan klaim negara dalam penetapan batas vertikalnya. Indonesia sendiri melalui RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional menyebutkan batas wilayah udara vertikal  setinggi 110 km. Amerika Serikat (100 km), Australia (100 km), Korea Selatan (100- 110 km), dan Rusia (100-120 km).

 

Batas Fisik

Indonesia memiliki batas fisik sebagai berikut.

Utara           : Daratan berbatasan dengan wilayah Malaysia (Sarawak dan Sabah). Perairan dengan Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Sulu.

Timur Laut  : Daratan tidak berbatasan dengan wilayah negara lain. Perairan berbatasan dengan   Palau dan Samudera Pasifik.

Timur         : Daratan berbatasan dengan wilayah Papua Nugini. Perairan tidak berbatasan dengan lautan mana pun.

Tenggara : Daratan berbatasan dengan wilayah Timor Leste. Perairan berbatasan dengan Laut Timor.

Selatan        : Daratan tidak berbatasan dengan wilayah negara lain. Perairan berbatasan dengan Samudera Hindia dan perairan Australia.

Barat Daya : Daratan tidak berbatasan dengan wilayah negara lain. Perairan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Barat : Daratan tidak berbatasan dengan wilayah negara lain. Perairan berbatasan dengan Kepulauan Andaman (india) dan Samudera Hindia.

Barat Laut : Daratan tidak berbatasan dengan wilayah negara lain. Perairan berbatasan dengan Selat Malaka, dan Laut Andaman.

 

Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang melimpah dan letak yang sangat strategis. Lebih jelasnya mari kita pelajari karakteristik wilayah daratan dan peraian Indonesia. Terbentuknya kepulauan Indonesia tidak terlepas dari peristiwa geologi, diantaranya terdapat Lempeng-Lempeng Tektonik yang mengapit wilayah Indonesia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik, Jalur Pegunungan yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik, serta Jalur patahan.

Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia

 

Wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. Wilayah daratan Indonesia memiliki ciri-ciri kenampakan yang berbeda, dimana bisa terlihat kenampakan daratan yang berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, sungai, dan danau.

Pegunungan


Seperti sudah disinggung di atas, wilayah daratan Indonesia dipengaruhi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Selain itu, Indonesia memiliki jumlah pegunungan yang cukup banyak misalnya di Jawa terdapat jalur pegunungan Dieng, di pulau Kalimantan ada pegunungan Meratus, dan di bagian timur Indonesia yaitu pulau Papua ada pegunungan Jaya Wijaya. Pada umumnya daerah pegunungan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai daerah perkebunan.

Gunung

Indonesia memiliki kurang lebih 100 buah gunung api dengan tiga golongan, yaitu padam (mati), istirahat, dan masih aktif. Gunung-gunung di wilayah daratan Indonesia ini menjadi bagian dari cincin api pasifik (lihat gambar 11). Dampak positif dari gunung berapi yang tersebar suburnya tanah di Indonesia, menyebabkan curah hujan yang teratur dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan bagi manusia. Namun, dampak negative dari banyaknya gunung berapi ini adalah tingkat ancaman bencana alam yang cukup tinggi, sehingga mengintai keselamatan masyarakat sekitar.

Dataran Tinggi

Dataran tinggi yang disebut juga dengan plateau atau plato adalah dataran yang luas terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit, sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran tinggi sebagai bagian dari wilayah daratan Indonesia memiliki manfaat bagi manusia, seperti untuk daerah perkebunan teh dan tempat singgah untuk beristirahat. Ada juga beberapa daratan tinggi yang terdapat di Indonesia misalnya, dataran Charles Louis yang terletak di bagian timur Indonesia yaitu Papua.



Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam, sehingga pemanfaatan dataran rendah diutamakan untuk kawasan industry, pusat perdagangan, dan pemukiman penduduk. Seperti hal nya dengan Kota Jakarta, Surabaya, Pangkalan Bun yang terletak di dataran rendah.

Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Sungai

Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut. Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan, mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut. Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar. Sungai di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi, pembangkit listrik, irigasi sawah, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.

Danau

Danau merupakan cekungan daratan yang terisi air. Danau dapat terbentuk karena letusan gunung berapi atau danau vulkanik seperti Danau Kalimutu, Danau Batur, Telaga Warna, dan Danau Kerinci, danau tektonik seperti Danau Singkarak, Danau Poso, Danau Towuti, Danau Tempe, dan Danau Takengon, danau tekto vulkanik seperti Danau Toba, cekungan bukit kapur yang terisi air atau danau karst seperti Lokva Bengdogede di daerah Gunung Kidul, dan danau yang sengaja dibuat oleh manusia atau danau buatan seperti Waduk Jatigede di Sumedang Jawa barat.

Laut

Gambar 7. Penentuan Batas Laut Teritorial, ZEE, dan Landas Kontinen Indonesia 
Laut adalah kumpulan air asin (dalam jumlah banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau. Seperti telah  disampaikan sebelumnya wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.

Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.

Indonesia merupakan negara kepulauan, yang memiliki laut sangat luas. Laut di Indonesia dapat dikategorikan sebagai berikut;

Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.

Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang

c.Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa

Berdasarkan kedalamannya laut di Indonesia tebagi menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal

Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.

Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.

Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari,

d.Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m.

Teluk

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya.

Samudera

Samudera merupakan laut yang sangat luas. Samudera berhubungan langsung dengan  kedua  kutub  bumi,  yaitu  kutub  utara  (Arktik)  dan   kutub   selatan   (Antartika). Menurut National Geographic, samudera adalah tubuh perairan asin yang menutupi sebagian besar planet bumi. Samudera menutupi hampir 3/4 bagian bumi.


Tidak ada komentar